Terkagum-kagum
melihat gambar-gambarnya, membaca informasinya, tapi akhirnya kembali
tersadar akan fungsi dan tujuan utama teknologi canggih nan mahal itu.
Untuk menghancurkan, bahkan membunuh! Pesawat tempur, mesin pembunuh dan penghancur!
Hilang
semua kekaguman pada teknologinya, yang ada hanya bayangan
bangunan-bangunan, kota-kota, bahkan nyawa yang telah direnggutnya.
Sejarah mencatat peristiwa serangan pesawat tempur tentara Jepang secara
besar-besaran menghujani seluruh armada tempur laut Amerika di Pear
Harbour dengan peluru dan bom-bom yang merusak. Banyak manusia yang
menjadi korban jiwa pada aksi serangan itu.
Aksi
serangan yang sama memakan korban jiwa dengan skala yang besar pun
pernah dilakuan Negara Adidaya Amerika dengan menjatuhkan bom atom di
kota Hiroshima dan Nagasaki. Aksi pemboman itu dilancarkan menggunakan
pesawat.
Selain
itu, perang-perang yang terjadi di abad sekarang pun tidak lepas dari
penggunaan pesawat tempur. Mungkin karena kemudahan dan daya rusaknya
yang lebih cepat dan lebih besar. Afganistan, Irak, dan Palestina,
merupakan negara yang menderita karena sebagian bangunan kotanya hanya
menjadi puing-puing, dan sebagian masyarakatnya banyak yang mati akibat
pesawat tempur memuntahkan rudalnya ke atas kepala-kepala mereka.
Manusia
sejatinya tahu akibat apa yang akan diciptakan pesawat tempur, tapi
tiada henti mengembangkannya lebih canggih dan lebih luas lagi daya
rusaknya dengan bom-bom super mengerikan yang selalu dikantongi pesawat
tersebut.
Miris,
merinding, sedih, sekaligus bingung. Merupakan kebanggan di abad
sekarang manusia memiliki kecanggihan suatu teknologi, dalam hal
apapun, termasuk pada pesawat tempur. Namun mengingat kekuatan daya
rusak yang bisa diciptakannya, sepertinya memaksa hati ini untuk
menolak kehadiran mesin-mesin pembunuh yang bisa mengudara di kolong
langit itu.
Berapa
banyak waktu yang dibutuhkan agar Bumi ini menjadi hijau dan nyaman
untuk dihuni oleh manusia dan makhluk lainnya. Berapa lama pula manusia
membangun peradaban dan bangunan-bangunan yang kokoh, megah, kuat dan
indah. Namun, tidak butuh waktu lama untuk menghancurkan semuanya dengan
bantuan pesawat tempur.
Akan
tetapi, benar adanya, pesawat tempur hanyalah benda yang mati, benda
yang tidak berfikir, hanya sebuah alat. Dibalik semua itu, manusialah
yang menciptakan dan menggerakannya. Satu-satunya cara menahan agar
pesawat-pesawat tempur itu tetap jinak, adalah dengan menahan
manusia-manusia yang berfikir untuk tidak menggunakannya. Sepertinya,
sudah kewajiban seluruh manusia untuk senanitasa menjaga perdamaian
hidup ini, agar tidak terjadi kerusakan apalagi kehancuran kehidupan.
Salam Perdamaian Dunia!
Dasam Syamsudin
0 komentar:
Posting Komentar